Daily Archives: November 9, 2012

Load Shedding

Load shedding adalah teknik pengontrolan atau pemutusan beban berdasarkan prioritas apabila terjadi gangguan yang telah diimplementasikan pada beberapa lokasi di eksisting sistem.

1. Load Shedding dengan PLC

Metode menggunakan PLC ini menggunakan deteksi kasus-kasus seperti generator trip. Jika generator trip maka status breaker pada generator akan memberikan feedback kepada PLC kemudian setiap substation PLC bekerja untuk mengirimkan sinyal trip kepada beberapa breaker beban sesuai perencanaan program load shedding yang telah diprogramkan pada PLC.

Hasil pengujian Load Shedding dengan PLC yang saya lakukan menggunakan software ETAP. (klik gambar untuk memperbesar)

2. Load Shedding dengan UFR (Under Frequency Relay)

Metode load shedding menggunakan UFR bekerja berdasarkan sensing setting dari UFR. Disini UFR disetting open CB pada 99% dari 50Hz delay 0,03s. Berikut hasil pengujian menggunakan UFR :

Kurva transient yang terjadi pada frekuensi di Bus 3 dan Bus 4

Dari kedua metode tersebut baik load shedding menggunakan PLC dan UFR masing-masing mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan. Untuk load shedding berbasis PLC tentunya dapat direncanakan lebih awal untuk menentukan beban mana saja yang akan dishedding. Namun ketika dalam kondisi real perencanaan juga harus mengikuti keadaan eksisting jika ada penambahan beban atau pembangkit, karena dapat mengakibatkan kondisi dimana beban yang dishedding berlebih. Untuk instalasi juga membutuhkan biaya lebih karena dibutuhkan banyak komponen-komponen pendukung. Pada UFR koordinasi rele harus diperhatikan karena frekuensi ini sangat sensitif. UFR juga melepas beban secara acak dengan step-step yang dikoordinasikan mengikuti penurunan nilai dari frekuensi ketika terjadi generator trip. Dari kedua metode ini yang terpenting adalah memilih metode mana yang tepat sesuai dengan kondisi sitem agar kestabilan dan kehandalan tetap terjaga.

Categories: Elektro | Tags: , , , | Leave a comment

Blog at WordPress.com.